IPS SD KELAS IV SEMESTER I BAB 5
PENINGGALAN SEJARAH DAN PELESTARIANNYA
A.
PENGERTIAN
SEJARAH
Sejarah adalah peristiwa masa lampau. Peristiwa sejarah
meninggalkan benda peningalan. Misalnya fosil, bangunan, dan dokumen. Zaman
sejarah terdiri atas prasejarah dan sejarah.
1.
Masa
Prasejarah Indonesia
Masa
prasejaradisebut juga masa praaksara. Praaksara artinya belum mengenal tulisan.
Pada zaman prasejarah belum mengenal tulisan maka dari itu peninggalannya
berupa bangunan. Misalnya menhir, dolmen dan punden berpundak. Masyarakat
prasejarah mencatat sejarahnya dalam tradisi lisan. Tradisi lisan berisi peristiwa
sejarah suku, misalnya sejarah terbentuknya suku Asmat.
Tradisi
lisan diwariskan turun-temurun. Contoh tradisi lisan adalah legenda dan mitos.
Mitos adalah cerita rakyat secara turun temurun, isinya berupa nasihat-nasihat
dan mitos diwariskan pada generasi berikutnya. Misalnya mitos Dewi Sri (cerita
terjadinya padi) dan mitos terjadinya mado-mado
(marga) di Pulau Nias.
Tidak
semua legenda dan mitos berisi sejarah, ada beberapa cerita yang tidak masuk
akal. Legenda berisi asal-usul nama suatu daerah, misalnya asal-usul nama Kota
Salatiga atau Beringharjo di Yogyakarta. Selain itu legenda berisi asal-usul
suatu tempat atau bangunan, misalnya legenda pembangunan Candi Sewu atau cerita
Bandung Bondowoso, dan terjadinya Gunung Tangkuban Perahu.
2.
Masa
Sejarah Indonesia
Zaman
sejah dimulai pada zaman Hindhu-Buddha, pada zaman itu sudah mulai mengenal
tulisan. Tulisan dipakai di istana kerajaa, tulisan dipakai untuk beberapaa
hal, misalnya peristiwa penting kerajaan, surat-menyurat kerajaan, perintah
raja dan karya sastra. Contoh dari tulisan itu adalah prasasti, selain itu juga
terdapat pada kropak. Kropak adalah
kitab dari daun lontar, dan berisi karya sastra, huruf yang dipakai huruf
Pallawa dan bahasa yang dipakai adalah bahasa Sanksekerta.
B.
PENINGGALAN
MASA PRAAKSARA
Peninggalan praaksara antara lain :
1.
Menhir.
Menhir
adalah tugu batu lambang leluhur. Menhir mrupakan bangunan pemujaan. Menhir
didirikan oleh seorang kepala suku. Menhir menjadi perlambang kepala suku.
Bangunan menhir ditemukan di Pasemah, Palembang.
2.
Punden
Berundak
Punden berundak adalah bengunan pemujaan. Bangunannya
bertingkat-tingkat, bangunan ini melambangkan pemujaan leluhur. Punden berundak
terdapat di Gunung Welireng dan Gunung Argapura di Jawa Timur, Lebak Sibedug,
Banten; Panebel, Tenganan, Selulung, Kintamani, Sembiran, dan Besakih di Bali.
3.
Dolmen
Dolmen adalah meja batu berkaki menhir. Dolmen berfungsi
sebagai tempat sesaji pada saat upacara pemujaan. Dolmen ditemukan didaerah
Pasemah, Sumatra Selatan.
4.
Sarkofagus
Sarkofagus adalah bangunan keranda batu yang ditemukan
didaerah Keliki dan Tegalalang, Bali. Bentuknya menyerupai peti batu.
Sarkofagur berisi tulang belulang dan pecahan perunggu, besi, dan manik-manik.
5.
Kubur
Batu
Kubu batu menyerupai peti mayat batu. Dinding, alas dan
penutupnyya dari batu. Kubur batu ditemukan di Wonosari, Cepu, Cirebon dan
Palembang. Kubur batu berisi tulang-belulang, pecahan perunggu, besi dan
manik-manik.
C.
PENINGGALAN
MASA HINDU-BUDDHA
Peninggalan masa Hindu-Buddha berupa prasasti, patung dan
candi
1.
Prasasti
Prasasti
merupakan batu bertuliskan perintah raja. Prasasti artinya pujian dan perintah
raja. Prasasti dituliskan pada batu, lempengan tembaga, perunggu, perak dan
emas, misalnya prasasti Rukam buatan tahun 907 isinya penetapan Desa Rukam
sebagai wilayah ibu kota. Isi prasasti adalah nama raja, kerajaan dan sambadha (tujuan pembuatan prasasti).
2.
Candi
Candi
merupakan bangunan makam raja, namun yang dikuburkan di candi bukanlah mayat
atau abu raja, namun pripih. Pripih merupakan batuan-batuan peninggalan raja,
misalnya perhiasan dan batu-batuan berhargabangunan candi sebagai tanda
penghormatan kepada raja yang telah meninggal, misalnya Candi Jago untuk
mengenang Wisnuwardhana, Candi Kidal untuk mengenang Raja Anusapati dan Candi
Jawi untuk mengenang Raja Kertanegara. Candi merupakan bangunan agama
Hindu-Buddha.
3.
Patung
Patung merupakan bentuk kesenian Hindu-Buddha, yang
berbentuk tiruan hewan atau orang. Dalam budaya Hindu, raja yag telah wafat
dibuatkan patung tujuannya untuk mengenang sang raja dan patung tersebut
diletakkan didalam candi.
4.
Karya
sastra
Pada
tahub 1365 ditulis Kitab Negarakertagama
karya Empu Prapanca. Selain itu juga ditulis Kitab Sutasoma dan Arjunawiwaha karangan Empu Tantular. Hasil karya sastra pada
masa kerajaan pajajaran adalah Kitab
Carita Parahyangan, Sawakanda atau
Serat Kanda dan Sanghyang Siksa
Kandang Karesian.
D.
PENINGGALAN
MASA ISLAM
Berikut ini peninggalan sejarah Islam di Pulau Jawa,
Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan
1.
Masjid
Masjid adalah
tempat ibadah umat Islam, masjid digunakan untuk ibadah salat berjamaah. Masjid
kuno memiliki ciri sebagai berikut :
a.
Atapnya
berbentuk tumpang (bertumpuk).
Berjumlah ganjil 1, 3 atau 5. Puncaknya disebut pustaka.
b.
Biasanya
terletak didekat istana, misalnya disebelah barat alun-alun.
Bangunan
masjid kuno antara lain Masjid Agung Demak, Masjid Kudus, Masjid Agung Banten,
Masjid Gunung Jati Cirebon, Masjid Makam Sendangduwur Tuban, Masjid Agung
Yogyakarta, Masjid Mantingan Jepara, Masjid Jami Sumenep, Masjid Raya Medan,
dan Masjid Raya Baiturrahman Aceh.
2.
Istana
Istana
adalah tempat kediamana raja dan mrupakan pusat pemerintahan. Istana berada di
ibu kota kerajaan. Bsngunsn istana dikelilingi tembok tinggi, gunanya
melindungi dari serangan musuh. Di Jawa istana disebut keraton. Bangunan istana
masa Isalam di Indonesia antara lain Istana Siak di Riau, Istana Sultan Deli di
Medan, Keraton Kasultanan di Yogyakarta, Keraton Kasunanan di Suakarta, Keraton
Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Istana Kasultanan Pontianak di Kalimantan
Barat, dan Istana Kasultanan Ternate di Ternate.
3.
Makam
Makam
Islam tertua di Indonesia adalah makam Fatimah binti Maimun, makam ini terletak
di Gresik, Jawa Timur. Di Aceh ditemukan batu nisan Sultan Malik Al Saleh,
beliau meninggal pada tahun 1326, dibagian nisan dihias dengan pahatan. Gapura
makam kuno masa Islam biasanya dipahat dengan indah, misalnya gapura makam
Sendang Duwur diTuban, Jawa Timur.
4.
Gapura
Gapura
merupakan salah satu peninggalan Islam yang masih ada, gapura berfungsi sebagi
pintu masuk ke bangunan majid. Bangunan gapura Islam disebut gapura paduaksara dan bentar. Gapura paduaksara
beratap dan berpintu, gapura bentar
tak beratap dan berpintu. Gapura-gapura itu dihias dengan indah. Gapura bentar terdapat pada makam Sunan Tembayat, Klaten. Gapura paduaksara terdapat pada makam Masjid
Sendang Duwur di Tuban.
5.
Karya
Sastra
Karya
sastra Islam dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha dan Persia.karya sastra Islam
berhuruf Arab Gundul. Seni sastra yang
berkembang pada masa ini berupa hikayat, babad dan suluk. Hikayat adalah cerita
yang bersumber dari peristiwa atau tokoh sejarah Islam, misalnya Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Amir Hamzah. Babad adalah kisah
sejarah suatu kerajaan, misalnya Babad
Tanah Jawi dan Babad Cirebon.
Suluk adalah karya sastra yang berisi ajaran Islam, misalnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, dan Suluk Malang Sumirang.
e. PENINGGALAN
MASA PENJAJAHAN BELANDA
1. Benteng
Benteng dibangun Belanda pada abad ke-17, bangunan
tersebut berfungs utuk melindungi dari serangan musuh. Salah satu bangungan
benteng adalah benteng vredeburg yang dibangun tahun 1760, selama penjajahan
Belanda, benteng tersebut dijadikan pusat kegiatan militer Belanda. Pada masa
jepang benteng tersebut menjadi markas Jepang.
2. Istana
Istana berfungsi sebagai kediaman gubernur jendral
Belanda. Contoh istana peninggalan Belanda adalah Istana Negara. Gedung Istana
Negara merupakan kediaman gubernur jendral Hindia Belanda. Istana Negara
berdiri tahun 1873, luas bangunnya 2.400 meter persegi . Istana ini dibangun oleh arsitek Drossares, istana
negara dikenal dengan nama Isatana Gambir.
Istana Belanda di Indonesia yang lain, yaitu Istana Bogor, Istana
Presiden di Yogyakarta, dan Istana Presiden di Tampaksiring Bali.
3. Gereja
Ada
beberapa gereja di Indonesia yang meruppakan peninggalan Belanda antara lain
Gereja Blenduk, Semarang. Gereja ini dibangun pada tahun 1753, kubahnya besar
dan dilapisi perunggu. Gereja ini direnovasi kembali pada tahun 1894, nama Blenduk diambil dari bentuk kubah
setengah lingkaran yang besar.
F. PELESTARIAN
PENINGGALAN BERSEJARAH
1.
Menyimpan
peninggalan bersejarah
Benda bersejarah harus disimpan, hal tersebut bertujuan
agar tidak rusak. Benda bersejarah disimpan di museum. Pemerintah membangun
museum. Museum terbesar Indonesia adalah museum nasional Jakarta. Museum ini
menyimpan benda bersejarah misalnya benda purbakala.
2.
Merawat
peninggalan bersejarah
Perawatan
merupakan tindakan untuk melestarikan peninggalan bersejarah. Perwatan biasanya
dilakukan pemerintah dan masyarakat, keduanya harus bekerjasama. Peninggalan
bersejarah belum semuanya tersimpan, masih banyak yang berada diluar musum.
a.
Pemerintah
untuk merawat peninggalan bersejarah, pemerintah melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1)
Melakukan
pemugaran bangunan bersejarah. Kegiatan pemugaran bangunan bersejarah disebut
rekonstruksi.
2)
Melindungi
bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah harus dilindungi, karena bangunan
bersejarah terancam kelestariannya.
b.
Masyarakat
1)
Melaporkan
peemuan benda peninggalan bersejarah. Benda-benda peninggalan sejarah ada yang
terdapat dalam tanah, jika digali akan ditemukan.
2)
Menjaga
benda bersejarah. Hal ini dilakukan saat berwisata.
Sikap ketika
ditempat bersejarah, antara lain :
a)
Tidak
mencoret-coret benda bersejarah
b)
Tidak
mengambil benda-benda bersejarah
c)
Tidak
merusak benda-benda bersejarah
d)
Tidak
bermain menggunakan benda bersejarah
e)
Mematuhi
peraturan tempat wisata tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Suryaningsih, Dyah.
2012: Ilmu Pengetahuan Sosial. Solo:
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri