Senin, 12 Juni 2017


IPS SD KELAS IV SEMESTER I BAB 5
PENINGGALAN  SEJARAH DAN PELESTARIANNYA

A.    PENGERTIAN SEJARAH
Sejarah adalah peristiwa masa lampau. Peristiwa sejarah meninggalkan benda peningalan. Misalnya fosil, bangunan, dan dokumen. Zaman sejarah terdiri atas prasejarah dan sejarah.
1.      Masa Prasejarah Indonesia
Masa prasejaradisebut juga masa praaksara. Praaksara artinya belum mengenal tulisan. Pada zaman prasejarah belum mengenal tulisan maka dari itu peninggalannya berupa bangunan. Misalnya menhir, dolmen dan punden berpundak. Masyarakat prasejarah mencatat sejarahnya dalam tradisi lisan. Tradisi lisan berisi peristiwa sejarah suku, misalnya sejarah terbentuknya suku Asmat.
Tradisi lisan diwariskan turun-temurun. Contoh tradisi lisan adalah legenda dan mitos. Mitos adalah cerita rakyat secara turun temurun, isinya berupa nasihat-nasihat dan mitos diwariskan pada generasi berikutnya. Misalnya mitos Dewi Sri (cerita terjadinya padi) dan mitos terjadinya mado-mado (marga) di Pulau Nias.
Tidak semua legenda dan mitos berisi sejarah, ada beberapa cerita yang tidak masuk akal. Legenda berisi asal-usul nama suatu daerah, misalnya asal-usul nama Kota Salatiga atau Beringharjo di Yogyakarta. Selain itu legenda berisi asal-usul suatu tempat atau bangunan, misalnya legenda pembangunan Candi Sewu atau cerita Bandung Bondowoso, dan terjadinya Gunung Tangkuban Perahu.
2.      Masa Sejarah Indonesia
Zaman sejah dimulai pada zaman Hindhu-Buddha, pada zaman itu sudah mulai mengenal tulisan. Tulisan dipakai di istana kerajaa, tulisan dipakai untuk beberapaa hal, misalnya peristiwa penting kerajaan, surat-menyurat kerajaan, perintah raja dan karya sastra. Contoh dari tulisan itu adalah prasasti, selain itu juga terdapat pada kropak. Kropak adalah kitab dari daun lontar, dan berisi karya sastra, huruf yang dipakai huruf Pallawa dan bahasa yang dipakai adalah bahasa Sanksekerta.

B.     PENINGGALAN MASA PRAAKSARA
Peninggalan praaksara antara lain :
1.      Menhir.
Menhir adalah tugu batu lambang leluhur. Menhir mrupakan bangunan pemujaan. Menhir didirikan oleh seorang kepala suku. Menhir menjadi perlambang kepala suku. Bangunan menhir ditemukan di Pasemah, Palembang.
2.      Punden Berundak
Punden berundak adalah bengunan pemujaan. Bangunannya bertingkat-tingkat, bangunan ini melambangkan pemujaan leluhur. Punden berundak terdapat di Gunung Welireng dan Gunung Argapura di Jawa Timur, Lebak Sibedug, Banten; Panebel, Tenganan, Selulung, Kintamani, Sembiran, dan Besakih di Bali.
3.      Dolmen
Dolmen adalah meja batu berkaki menhir. Dolmen berfungsi sebagai tempat sesaji pada saat upacara pemujaan. Dolmen ditemukan didaerah Pasemah, Sumatra Selatan.
4.      Sarkofagus
Sarkofagus adalah bangunan keranda batu yang ditemukan didaerah Keliki dan Tegalalang, Bali. Bentuknya menyerupai peti batu. Sarkofagur berisi tulang belulang dan pecahan perunggu, besi, dan manik-manik.
5.      Kubur Batu
Kubu batu menyerupai peti mayat batu. Dinding, alas dan penutupnyya dari batu. Kubur batu ditemukan di Wonosari, Cepu, Cirebon dan Palembang. Kubur batu berisi tulang-belulang, pecahan perunggu, besi dan manik-manik.

C.     PENINGGALAN MASA HINDU-BUDDHA
Peninggalan masa Hindu-Buddha berupa prasasti, patung dan candi
1.      Prasasti
Prasasti merupakan batu bertuliskan perintah raja. Prasasti artinya pujian dan perintah raja. Prasasti dituliskan pada batu, lempengan tembaga, perunggu, perak dan emas, misalnya prasasti Rukam buatan tahun 907 isinya penetapan Desa Rukam sebagai wilayah ibu kota. Isi prasasti adalah nama raja, kerajaan dan sambadha (tujuan pembuatan prasasti).
2.      Candi
Candi merupakan bangunan makam raja, namun yang dikuburkan di candi bukanlah mayat atau abu raja, namun pripih. Pripih merupakan batuan-batuan peninggalan raja, misalnya perhiasan dan batu-batuan berhargabangunan candi sebagai tanda penghormatan kepada raja yang telah meninggal, misalnya Candi Jago untuk mengenang Wisnuwardhana, Candi Kidal untuk mengenang Raja Anusapati dan Candi Jawi untuk mengenang Raja Kertanegara. Candi merupakan bangunan agama Hindu-Buddha.
3.      Patung
Patung merupakan bentuk kesenian Hindu-Buddha, yang berbentuk tiruan hewan atau orang. Dalam budaya Hindu, raja yag telah wafat dibuatkan patung tujuannya untuk mengenang sang raja dan patung tersebut diletakkan didalam candi.
4.      Karya sastra
Pada tahub 1365 ditulis Kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca. Selain itu juga ditulis Kitab Sutasoma dan  Arjunawiwaha  karangan Empu Tantular. Hasil karya sastra pada masa kerajaan pajajaran adalah Kitab Carita Parahyangan, Sawakanda atau Serat Kanda dan Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

D.    PENINGGALAN MASA ISLAM
Berikut ini peninggalan sejarah Islam di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan
1.      Masjid
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam, masjid digunakan untuk ibadah salat berjamaah. Masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut :
a.       Atapnya berbentuk tumpang (bertumpuk). Berjumlah ganjil 1, 3 atau 5. Puncaknya disebut pustaka.
b.      Biasanya terletak didekat istana, misalnya disebelah barat alun-alun.
Bangunan masjid kuno antara lain Masjid Agung Demak, Masjid Kudus, Masjid Agung Banten, Masjid Gunung Jati Cirebon, Masjid Makam Sendangduwur Tuban, Masjid Agung Yogyakarta, Masjid Mantingan Jepara, Masjid Jami Sumenep, Masjid Raya Medan, dan Masjid Raya Baiturrahman Aceh.
2.      Istana
Istana adalah tempat kediamana raja dan mrupakan pusat pemerintahan. Istana berada di ibu kota kerajaan. Bsngunsn istana dikelilingi tembok tinggi, gunanya melindungi dari serangan musuh. Di Jawa istana disebut keraton. Bangunan istana masa Isalam di Indonesia antara lain Istana Siak di Riau, Istana Sultan Deli di Medan, Keraton Kasultanan di Yogyakarta, Keraton Kasunanan di Suakarta, Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Istana Kasultanan Pontianak di Kalimantan Barat, dan Istana Kasultanan Ternate di Ternate.

3.      Makam
Makam Islam tertua di Indonesia adalah makam Fatimah binti Maimun, makam ini terletak di Gresik, Jawa Timur. Di Aceh ditemukan batu nisan Sultan Malik Al Saleh, beliau meninggal pada tahun 1326, dibagian nisan dihias dengan pahatan. Gapura makam kuno masa Islam biasanya dipahat dengan indah, misalnya gapura makam Sendang Duwur diTuban, Jawa Timur.

4.      Gapura
Gapura merupakan salah satu peninggalan Islam yang masih ada, gapura berfungsi sebagi pintu masuk ke bangunan majid. Bangunan gapura Islam disebut gapura paduaksara dan bentar. Gapura paduaksara beratap dan berpintu, gapura bentar tak beratap dan berpintu. Gapura-gapura itu dihias dengan indah. Gapura bentar terdapat pada makam Sunan Tembayat, Klaten. Gapura paduaksara terdapat pada makam Masjid Sendang Duwur di Tuban.

5.      Karya Sastra
Karya sastra Islam dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha dan Persia.karya sastra Islam berhuruf Arab Gundul. Seni sastra  yang berkembang pada masa ini berupa hikayat, babad dan suluk. Hikayat adalah cerita yang bersumber dari peristiwa atau tokoh sejarah Islam, misalnya Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Amir Hamzah. Babad adalah kisah sejarah suatu kerajaan, misalnya Babad Tanah Jawi dan Babad Cirebon. Suluk adalah karya sastra yang berisi ajaran Islam, misalnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, dan Suluk Malang Sumirang.

e.    PENINGGALAN MASA PENJAJAHAN BELANDA
       
             1. Benteng



Benteng dibangun Belanda pada abad ke-17, bangunan tersebut berfungs utuk melindungi dari serangan musuh. Salah satu bangungan benteng adalah benteng vredeburg yang dibangun tahun 1760, selama penjajahan Belanda, benteng tersebut dijadikan pusat kegiatan militer Belanda. Pada masa jepang benteng tersebut menjadi markas Jepang.

2. Istana 
Istana berfungsi sebagai kediaman gubernur jendral Belanda. Contoh istana peninggalan Belanda adalah Istana Negara. Gedung Istana Negara merupakan kediaman gubernur jendral Hindia Belanda. Istana Negara berdiri tahun 1873, luas bangunnya 2.400 meter persegi . Istana ini dibangun oleh arsitek Drossares, istana negara dikenal dengan nama Isatana Gambir.  Istana Belanda di Indonesia yang lain, yaitu Istana Bogor, Istana Presiden di Yogyakarta, dan Istana Presiden di Tampaksiring Bali.

3. Gereja 
Ada beberapa gereja di Indonesia yang meruppakan peninggalan Belanda antara lain Gereja Blenduk, Semarang. Gereja ini dibangun pada tahun 1753, kubahnya besar dan dilapisi perunggu. Gereja ini direnovasi kembali pada tahun 1894, nama Blenduk diambil dari bentuk kubah setengah lingkaran yang besar.

F.     PELESTARIAN PENINGGALAN BERSEJARAH
1.      Menyimpan peninggalan bersejarah
Benda bersejarah harus disimpan, hal tersebut bertujuan agar tidak rusak. Benda bersejarah disimpan di museum. Pemerintah membangun museum. Museum terbesar Indonesia adalah museum nasional Jakarta. Museum ini menyimpan benda bersejarah misalnya benda purbakala.
2.      Merawat peninggalan bersejarah
Perawatan merupakan tindakan untuk melestarikan peninggalan bersejarah. Perwatan biasanya dilakukan pemerintah dan masyarakat, keduanya harus bekerjasama. Peninggalan bersejarah belum semuanya tersimpan, masih banyak yang berada diluar musum.
a.       Pemerintah untuk merawat peninggalan bersejarah, pemerintah melakukan hal-hal sebagai berikut :
1)      Melakukan pemugaran bangunan bersejarah. Kegiatan pemugaran bangunan bersejarah disebut rekonstruksi.
2)      Melindungi bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah harus dilindungi, karena bangunan bersejarah terancam kelestariannya.
b.      Masyarakat
1)      Melaporkan peemuan benda peninggalan bersejarah. Benda-benda peninggalan sejarah ada yang terdapat dalam tanah, jika digali akan ditemukan.
2)      Menjaga benda bersejarah. Hal ini dilakukan saat berwisata.
Sikap ketika ditempat bersejarah, antara lain :
a)      Tidak mencoret-coret benda bersejarah
b)      Tidak mengambil benda-benda bersejarah
c)      Tidak merusak benda-benda bersejarah
d)     Tidak bermain menggunakan benda bersejarah
e)      Mematuhi peraturan tempat wisata tersebut






DAFTAR PUSTAKA

Suryaningsih, Dyah. 2012: Ilmu Pengetahuan Sosial. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri


KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA


IPS KELAS 6 SEMESTER I BAB 3
KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA

a.   KERAGAMAN SUKU BANGSA DI INDONESIA
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang heterogen atau bangsa yang berbhinneka (berbagai macam suku bangsa). Kita memiliki adat istiadat,bahasa, budaya dan keyakinan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus menghormati kebhinnekaan suku bangsa Indonesia.
1.      Persabaran Asal Suku Bangsa di Indonesia.
Kelompok suku bangsa di Indonesiasangat banyak. Namun, seiring berjalannya perkembangan zaman, jumlahnya mulai berkurang. Hal ini disebabkan oleh musnahnya kelompok suku bangsa tersebut dan ada pula yang karena berbaur dengan suku bangsa lain.
Persebaran asal suku bangsa di Indonesia dapat dilihat pada peta dibawah ini :
1)      Batak
2)      Minang Kabau
3)      Melayu
4)      Badui
5)      Tengger
6)      Dayak
7)      Toraja
8)      Sumba
9)      Tanimbar
10)  Asmat

Selanjutnya perhatikan tabel tentang nama-nama suku bangsa disetaiap provinsi berikut :




2.      Sikap Meghargai Keragaman Suku Bangsa
Suku bangsa atau etnis adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan bahasa, budaya, dan tempat tinggal.misalnya, suku bangsa Dayak adalah orang-orang yang tinggal di Kalimantan Tengah. Mereka memiliki bahasa dan adat istiadat Dayak. Setiap suku bangsa memiliki kebiasaan hidup yang menjadi ciri khusus suku bangsa tersebut. Mereka memiliki budaya dan bahasa daerah yang berbeda dengan daerah lain. Ddalam pergaulan antara sesama suku, mereka menggunakan bahasa daerah mereka.
Adanya perbedaan antar suku bangsa tidak membuat Indonesia terpecah belah, melainkan harus tetap satu yaitu bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan sembpyan negara kita yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda namun tetap satu jua yaitu Indonesia, merupakan suatu sarana, menjadi bahasa persatuan yang mengikat suku-suku bangsa dari Sabang sampai Merauke bersatu padu.

B.    KERAGAMAN SUKU BUDAYA DI INDONESIA
Budaya adalah hasil dan karya manusia. Oleh karena suku-suku bangsa di Indonesia beraneka ragam, maka Indonesia sangat kaya kebudayaan. Sebab, setiap suku bangsa menciptakan budaya sendiri, setiap daerah atau provinsi mempunyai kebudayaan yang berbeda. Keragaman budaya ini yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Untuk itu, sudah semestinya kebudayaan kita wajib kita lestarikan sebagai aset budaya bangsa.
Kebudayaan merupakan jati diri suatu bangsa. Untuk mengenal jati diri tersebut, dapat dilihat dari hasil budaya bangsa. Keragaman suku bangsa di Indonesia meliputi aspek  bahasa, adat istiadat dan kesenian. Dengan aspek-aspek budaya tersebut, kita dapat membedakan budaya antar suku bangsa.
1.      Keragaman Aspek-Aspek Budaya yang Terdapat di Indonesia.
Kebudayaan daerah disebut juga dengan kebudayaan suku, karena kebudayaan daerah lahir dari dalam masyarakat  suku bangsa- suku bangsa yang ada di Indonesia. Kebudayaan daerah merupakan kekayaan bangsa Indonesia dan menjadi akar bagi kebudayaan nasional.
Adapun keragaman kebudayaan daerah di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a.       Rumah Adat
Bentuk rumah adat menunjukkan ciri khas kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Disamping itu, bentuk rumah juga dipengaruhi oleh lingkungan alam daerah tersebut. Beberapa contoh rumah adat di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1)      Rumah Jabu Bolon dari Batak, Sumatra Utara.
2)      Rumah Limas dari Palembang, Sumatra Selatan.
3)      Joglo dari DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
4)      Gapura Candi Bentar dari Bali.
5)      Rumah Lamin dari Dayak, Kalimantan Timur.
6)      Rumah Betang dari Kalimantan Tengah.
7)      Rumah Anjungan dari Banjar, Kalimantan Selatan.
8)      Rumah Tongkanan dari Toraja, Sulawesi Selatan.
9)      Rumah Honai dari suku Dani, Irian Jaya.

b.      Pakaian Adat/Daerah
Pakaian adat atau daerah adalah pakaian yang biasa dipakai dalam upacara-upacara adat didaerah. Model pakaian, warna dan hiasan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda-beda. Berikut beberapa contoh pakaian adat di Indonesia.
1)      Baju Teluk Belango dan Saluak dari Sumatra Barat
2)      Baju Teluk Belanga dan Destar dari Riau
3)      Baju Beskap dan Blngkon dari Jawa Tengah
4)      Baju Jas Tutup dan Blangkon dari Jawa Timur
5)      Baju Sarjan dan Blangkon dari Yogyakarta
6)      Baju Rompi dan Destar dari Kalimantan Selatan

c.       Lagu dan Tarian daerah
Lagu dan tarian daerah juga berbeda-beda, tergantung dari maksud dan tujuan dipentaskannya tarian tersebut.


d.    Alat Musik Daerah
Jenis-jenis alat musik darah yang banyak dikenal antara lain :
1)      Angklung, Calung, Gamelan dari Sunda, Jawa Barat
2)      Gamelan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta
3)      Gamelan dari Bali
4)      Babun dan Gerdek dari Kalimantan
5)      Anak Becing dari Sulawesi Selatan
6)      Kulintang dari Minahasa, Sulawesi Selatan
7)      Aramba dari Nias, Sulawesi Utara
8)      Hapetan dari Tapanuli, Sumatra Utara
9)      Keleko (terompet kulit kerang) dari  Nusa Tengara Timur
10)  Lembang (seruling panjang) dari Toraja , Sulawesi Selatan
11)  Tifa (genderang kecil) dari Maluku dan Irian Jaya

e.      Keseian Teater Rakyat atau Pertunjukan
Teater rakyat yang banyak dikenal oleh masyarakat anataralain :
1)      Lenong dan Ondel-ondel dari Betawi, DKI Jakarta
2)      Wayang Golek dari Sunda, Jawa Barat
3)      Ketoprak dan Wayang Orang dari Jawa Tengah dan Yogyakarta
4)      Ludruk dan Reog dari jawa Timur
5)      Karapan Sapi dari Madura, Jawa Timur
6)      Wayang Wong dari Banjar, Kalimantan Selatan

f.       Cerita Rakyat
Beberapa cerita rakyat dihayati oleh masyarakat umumnya berisi kisah yang menciptakan suatu kehidupan yang bersifat misteri atau cerita kehidupan yang bertemakan kebenaran mengalahkan keburukan, kejujuran mengalahkan kecurangan. Cerita rakyat yang terkenal antara lain :
1)      Putri Hijau dari Aceh
2)      Si Tanduk Panjang dari Tapanuli, Sumatra Utara
3)      Nyai Dasimah dari Betawi, DKI Jakarta
4)      Sangkuriang dan Si Kabayan dari Parahiyangan, Jawa Barat
5)      Kamandoko dari Banyumas, Jawa Tengah
6)      Malin Kundang dari Sumatra Barat dan Kalimantan Selatan
7)      Jayaprana dari Bali

g.      Senjata Tradisional
Senjata tradisional adalah senjata tajam yang umumnya dimilii oleh setiap warga suku bangsa yang ebrsangkutan. Pada suatu daerah ada senjata tradisional yang dipakai sebagai kelengkapan pakaian adat dan bahkan ada yang dipakai untuk kelengkapan suatu tarian adat dalam suatu upacara adat.
Beberapa daerah memiliki senjata tradisional yang berbeda, antara lain :
1)      Rencong dari Aceh
2)      Karih dari Sumatra Barat
3)      Pedang Jenawi dari Riau
4)      Kujang dari Sunda, Jawa Barat
5)      Sundu dari Nusa Tenggara Timur
6)      Pasatimpo dari Sulawesi Tengah
7)      Badik dari Sulawesi Selatan
8)      Pisau Gelati dari Irian Jaya

2.      Mengembangkan Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Kita harus  wajib melestarikan adat istiadat atau budaya daerah kita, disamping itu juga harus melestarikan adat istiadat / budaya daerah lain. Contoh, pada peringatan Hari Kartini, kita menggunakan pakaian adat daerah kita masing-masing, alangkah lebih baik juga mementaskan tarian daerah dan naynyian daerah. Demikaian juga pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, setiap daerah diwakili dengan pakaian adat daerah dan tarian daerah masing-masing.
Dengan cara itu maka kebudayaan daerah dikenal oelh orang lain, dikenal oleh suku bangsa lain. Dengan demikian kita akan saling mengenal budaya daerah lain, oleh karena itu kita wajib saling menghormati adanya keragaman suku bangsa dan budaya tersebut.













DAFTAR PUSTAKA

Listiyani, Ari, Dwi .2009.Ilmu Pengetahuan Sosial: Jakarta: Pusat Perbukuan



IPS SD KELAS IV SEMESTER I BAB 5 PENINGGALAN  SEJARAH DAN PELESTARIANNYA A.     PENGERTIAN SEJARAH Sejarah adalah peristiwa masa l...